Tulak Bala sebagai Kearifan Lokal yang Jadi Tradisi di Tengah Kemajuan Zaman
TRIBUNPADANG.COM - Lantunan shalawat terdengar begitu syahdu sembari masyarakat mengelilingi hamparan persawahan yang ada di Aro IV Korong, Persatuan Petani Pemakai Air (P3A) Aro Sepakat, Kota Solok, Rabu (3/11/2021) menggelar tradisi Alek Nagari Doâa Tulak Bala (tolak bala).
Rilis yang diterima redaksi, Rabu menyebutkan sebuah kearifan lokal yang wajib dilestarikan melawan gempuran kemajuan teknologi dan budaya asing.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Solok, Rusli Khatib Sulaiman menyatakan acara adat ini menjadi salah satu tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat dan secara rutin diakukan tiap tahunnya.
Agenda yang dilaksanakan setiap musim tanam ketika padi baru berumur satu minggu, bertujuan agar padi terhindar dari hama tikus dan menghasilkan panen yang banyak serta berkualitas.
Selain itu doâa tolak bala diperuntukkan agar terhindar dari segala macam bencana, dan malapetaka ataupun hal buruk lainnya.
âMudah-mudahan Nagari kito aman, padi kito manjadi, rakyat kito da Shalawat Nabi dan seruan ayat suci Alqurâan. Pada jarak tertentu mereka akan berhenti untuk melakukan zikir bersama.
Acara ini dihadiri oleh puluhan anggota masyarakat, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ketua LKAAM Kota Solok, Ketua Bundo Kanduang Kota Solok, Babinsa Kodim 0309/Solok, Bhabinkamtibnas Polres Solok Kota, Camat Lubuk Sikarah, Lurah Aro IV Korong.
Selanjutnya, para Niniak Mamak dan Bundo Kanduang dari masing-masing kelurahan, serta masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Aro Sepakat.
Baca juga: Mal Pelayanan Publik Kota Pariaman Kedatangan, Deputi Pelayanan Publik KemenPAN-RB RI
Tulak Bala, masyarakat akan membuat âPaurehâ terlebih dahulu sebagai media untuk melakukan tulak bala yang dibuat di Lasuang Inyiak Gulambai, Aro IV Korong. (ISTIMEWA)Baca juga: Update Longsor Timbun Jalan Nasional di Solok Selatan, Kalaksa BPBD: Sudah Dapat Dilewati Satu Jalur
Kepala Dinas Pertanian, Ikhvan Marosa dalam sambutannya menyatakan Kota Solok menjadi satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang masih melaksanakan tradisi Tulak Bala.
âTradisi ini bertujuan untuk mempertahankan jumlah lahan persawahan yang ada dan memenuhi kebutuhan pokok juga untuk mempertahankan ciri atau sebutan Kota Solok sebagai kota penghasil beras. âIni menjadi suatu point penting bagi kita Kota Solok sebagai Kota Beras Serambi Madinah,â papar Kadis.
Ia berharap para petani dan pihak terkait tetap saling mendukung satu sama lain demi kemajuan pertanian di Kota Solok. Acara tulak bala ini diakhiri dengan makan bersama di Rumah Gadang milik Datuak Kapalo Sutan, salah satu tokoh adat di Aro IV Korong. (*/rls)
0 Response to "Tulak Bala sebagai Kearifan Lokal yang Jadi Tradisi di Tengah Kemajuan Zaman"
Post a Comment